Pengertian Media Relations
Posting kali ini saya akan membahas tentang pengertian, penjelasan,
kiat-kiat, dan juga tujuan media relations dari beberapa buku yang berkaitan
dengan public relations dan media relations.
Media relations adalah aktivitas komunikasi public relations/humas
untuk menjalin pengertian dan hubungan baik dengan media massa dalam rangka
pencapaian publikasi organisasi yang maksimal serta berimbang. (Wardhani,
2008:9)
Mengelola relasi yang baik dengan media menjadi sangat penting untuk
menunjang kegiatan PR. Bahkan dibanyak organisasi, ukuran keberhasilan kegiatan
PR seringkali didasarkan pada jumlah pemberitaan yang disiarkan media massa.
(Iriantara, 2005:80)
Menarik menyimak pernyataan mantan PRO Universitas Winconsin-River Fall,
Barbara Averill (1997), “media relations hanyalah salah satu bagian
dari public relations, namun ini bisa menjadi perangkat yang
sangat penting dan efisien. Begitu kita bisa menyusun pesan yang bukan saja
diterima tetapi juga dipandang penting oleh media lokal, maka kita sudah
membuat langkah besar menuju keberhasilan program”. (Iriantara, 2005:28)
Reputasi perusahaan atau organisasi sedikit banyak bergantung pada seberapa
baik hubungan yang terjalin antara perusahaan atau organisasi dan insan pers.
Peluncuran produk baru maupun informasi penting yang berkenaan dengan kebijakan
sangat memerlukan peran media massa. Melalui pemberitaan media massa tersebut
diharapkan agar publik dapat menerima serta memahami setiap langkah yang
diambil oleh perusahaan atau organisasi. Media massa membutukan berita,
sedangkan perusahaan atau organisasi memerlukan sarana untuk menyampaikan
informasi. Sebuah hubungan yang saling memiliki kebergantungan satu dengan
lain. Sebuah hubungan yang sederhana, namun jika tidak tepat dalam mengelola
akan memberikan akibat yang buruk. Hubungan dengan media yang buruk akan
menyulitkan disaat perusahaan tengah berada dalam situasi krisis. (Fariani dan
Aryanto, 2009: 41)
Media massa atau pers itu mempunyai kekuatan yang dahsyat. Sampai-sampai
Napoleon Bonaparte pernah mengatakan “jika media dibiarkan saja, saya tidak
akan bisa berkuasa lebih dari tiga bulan” ini membuktikan bahwa media mempunyai
kekuatan yang besar. (Nurudin, 2008:51)
Media memiliki kekuatan untuk membentuk pendapat umum atau yang biasa
disebut opini publik. Menurut Leonard W.Doob, dalam Sunarjo, 1984, pengertian
opini publik adalah sikap orang-orang mengenai sesuatu soal, dimana mereka
merupakan anggota dari sebuah masyarakat yang sama. Definisi ini menyebutkan
bahwa opini publik itu berhubungan erat dengan sikap manusia yaitu sikap secara
pribadi maupun sebagai anggota kelompok. Doob lebih jauh mengungkapkan bahwa
yang membentuk opini publik adalah sikap pribadi seseorang ataupun sikap
kelompoknya,karena sikap ditentukan oleh pengalamannya, yaitu pengalaman dari
dan dalam kelompok itu pula. (Adrianto dan Soemirat,2002: 103-104)
Lesly (1991:7) menjelaskan definsi media relations sebagai
hubungan dengan media komunikasi untuk melakukan publisitas atau
merespon kepentingan media terhadap organisasi. Yosal Iriantara
dalam bukunya Media Relations menyimpulkan bahwa media relations merupakan
bagian dari PR eksternal yang membina dan mengembangkan hubungan baik dengan
media massa sebagai sarana komunikasi antara organisasi dan publiknya untuk
tujuan organisasi. (Iriantara, 2005:32)
Ada lima prinsip dasar yang menjadi
pedoman praktisi public relations atau humas dalam berhubungan dengan media
massa yakni :
1. Memperhatikan tenggat
waktu (deadline) media massa.
2. Jengan pernah
berbicara bohong, bicara benar atau diam.
3. Mengembangkan
kedekatan dan hubungan akrab dengan media.
4. Menjadi nara sumber
yang berharga.
5. Jangan membuka
pertengkaran yang tak perlu. (Iriantara, 2005:92)
Frank Jefkins pernah memberikan kiat
agar hubungan pers atau media bisa terbina secara baik, antara lain sebagai
berikut.
1. Servicing the media (memahami dan
melayani media). Seperti dengan memberikan yang dibutuhkan media, informasi
yang disenangi media dan lain-lain.
2. Establishing a
reputations for realibility (membangun reputasi sebagai orang yang dapat
dipercaya). Para praktisi humas sudah sepantasnya senantiasa siap
menyediakan atau memasok materi-materi yang akurat, lengkap, dan terpercaya
dimana saja dan kapan saja dibutuhkan.
3. Supplying good copy (menyediakan
salinan yang baik). Salinan ini tidak hanya berupa data-data yang tercetak
dalam kertas, tetapi juga rekaman foto, kaset dan video yang berguna bagi
wartawan. Keahlian dalam mengoprasionalkan peralatan tersebut akan mendukung
kegiatan humas.
4. Coorperation in
providing material (bekerja sama dalam penyediaan materi). Karena kerja praktisi
humas sangat berkaitan erat dengan wartawan, maka dua pihak itu harus bekerja
sama dengan baik.
5. Providing
verivications facilities (menyediakan fasilitas verifikasi). Jika para
wartawan tersebut masih sangsi dengan materi yang diberi praktisi humas,
praktisi humas harus siap untuk menerima wartawan yang ingin mengadakan cek
ulang materi.
6. Building personal
relationship with media (membangun hubungan personal yang kokoh).
Kejujuran, keterbukaan serta saling pengertian antara humas dan wartawan sudah
selayaknya dilakukan. (Nurudin, 2008:46-49)
Tujuan media relations bagi
organisasi, yaitu :
1. Untuk memperoleh
publisitas seluas mungkin mengenai kegiatan serta langkah lembaga/organisasi
yang baik untuk diketahui umum.
2. Untuk memperoleh
tempat dalam pemberitaan media (liputan, laporan, ulasan tajuk yang wajar,
obyektif dan seimbang) mengenai hal-hal yang menguntukan lembaga/organisasi.
3. Untuk memperoleh umpan
balik dari masyarakat mengenai upaya dan kegiatan lembaga/organisasi.
4. Untuk melengkapi
data/informasi bagi pimpinan lembaga organisasi bagi keperluan pembuatan
penilaian (assesment) secara tepat mengenai situasi atau permasalahan
yang mempengaruhi keberhasilan lembaga/perusahaan.
5. Mewujudkan hubungan
yang stabil dan berkelanjutan yang dilandasi oleh rasa saling percaya dan
menghormati. (Rachmadi, 1882:56)
(Wardhani, 2008:13)
Fungsi Media Humas
1.
Pelaksanaan analisis dan penyiapan rancangan kebijakan pengelolaan informasi.
2.
Pelaksanaan analisis dan penyiapan rancangan kebijakan penyelenggaraan dan
pengelolaan dokumentasi.
3.
Pelaksanaan analisis dan penyiapan rancangan kebijakan penyelenggaraan
publikasi.
4.
Penyelenggaraan kegiatan keprotokolan daerah.
5.
Penyelenggaraan tata usaha Bagian Hubungan Masyarakat.
Jenis Media Humas :
1. Media pers (press)
Media ini terdiri dari berbagai macam koran yang beredar di masyarakat
secara umum, baik yang berskala regional maupun nasional atau bahkan
internasional, koran-koran gratis, majalah-majalah, yang diterbitkan secara
umum maupun hanya dalam jumlah terbatas untuk kalangan tertentu; buku-buku
petunjuk khusus; buku-buku tahunan dan laporan-laporan tahunan dari berbagai
lembaga yang sengaja dipublikasikan untuk umum.
2. Audio-visual
Media ini terdiri dari slide dan kaset video, film-film dokumenter.
3. Radio
Kategori ini meliputi semua jenis radio, mulai dari yang berskala lokal,
nasional hingga internasional baik yang dipancarkan secara luas maupun yang
dikemas secara khusus.
4. Televisi
Televisi sebagai media PR tidak hanya televisi nasional atau regional tapi
juga televisi internasional, termasuk pula sistem-sistem teletex.
5. Pameran (exhibition)
6. Bahan-bahan cetakan (printed material)
Yakni berbagai macam bahan cetakan yang bersifat mendidik, informatif, dan
menghibur yang disebarkan dalam berbagai bentuk guna mencapai tujuan humas
tertentu.
7. Penerbitan buku khusus (sponsored books)
Isi buku ini bisa bermacam-macam, misalnya saja mengenai seluk-beluk
organisasi, petunjuk lengkap mengenai cara penggunaan produk-produknya atau
bisa juga mengenai keterangan tentang berbagai aspek yang berkenaan dengan
produk atau organisasi itu sendiri.
8. Surat langsung (direct mail)
Surat PR seperti ini tidak saja ditujukan kepada tokoh atau pribadi-pribadi
tertentu saja, tetapi juga kepada berbagai macam lembaga yang sekiranya
relevan, atau untuk dipajang di tempat-tempat umum.
9. Pesan-pesan lisan (spoken words)
Penyampaian pesan PR juga bisa dilakukan melalui komunikasi langsung atau
tatap muka.
10. Pemberian sponsor (sponsorship)
Suatu organisasi atau perusahaan bisa pula menjalankan kegiatan PRnya
melalui penyediaan dana atau dukungan tertentu atas penyelenggaraan suatu acara
seni, olahraga, ekspedisi, beasiswa universitas, sumbangan amal, dan
sebagainya. Kegiatan penyediaan sponsor ini juga sering dilakukan dalam rangka
melancarkan suatu iklan atau mendukung usaha-usaha pemasaran.
11. Jurnal organisasi (house jurnals)
Suatu bentuk terbitan dari sebuah perusahaan atau organisasi yang sengaja
dibuat dalam rangka mengadakan komunikasi dengan khalayaknya.
12. Ciri khas (house style) dan identitas perusahaan (corporate identity)
Bentuknya bisa bermacam-macam, tergantung pada bentuk dan karakter
organisasinya. Ciri khas organisasi atau identitas perusahaan ini sengaja
diciptakan untuk mengingatkan khalayak atas keberadaan dari organisasi yang
bersangkutan.
13. Bentuk-bentuk media humas lainnya
Misalnya banyak perusahaan sengaja menyisipkan pesan-pesan sosial pada
kemasan produknya agar khalayak mengetahui bahwa mereka bukanlah binatang
ekonomi yang semata-mata mengejar keuntungan.